Friday, July 18, 2014

Membelah awan harapan | MH 17 dalam kenangan

Bismillah.

Apa cara lagi melangkah benua
kalau tidak terbang membelah awan?
Masa kan kaki mampu melangkah lautan?
Maka berlepaslah kami dari lapangan

Kami bermusafir demi agama

Kami berjalan demi cinta
Kami kembara membawa nama negara
Kami terbang dengan aman sentosa

Wajah-wajah yang dikasihi menggamit sanubari

Terbayang tangan-tangan menanti menyambut salam
Hati yang merindu menunggu setia
Tawa riang saudara dan kenalan berdendang di telinga

Kami terbang menuju semua ini

Keyakinan jitu pada nahkoda
anak bangsa kami hebat mengemudi
Justeru kami boleh bersandar menanti

Menghitung-hitung waktu yang berlalu pergi

Muka jam ditatap berulang kali
Tingkap diintai sesekali
Mekarnya hati menuju bumi pertiwi

Namun apakan daya Oh Tuhan

Sayap patah di tengah jalan
Hendak bertongkat paruh
Paruh rapuh berderai

Apakah salah kami wahai dunia?

Hingga kami dilenyapkan sekelip mata
Bertaburan jasad tidak berdosa
Kami hanya mahu terbang menuju matahari
Kami hanya mahu pulang menjelang pagi

Tapi kau carik harapan kami

Kau hancurkan anganan kami
Apakah buta mata semua?
Apakah sudah tuli dan hitam naluri?
Hingga sanggup kuburkan kami
di celahan bunga-bunga?
Ah...tiada lagi indah kuntuman itu!

Biar jasad terbujur kaku

Sumpah cinta kami tetap setia
Semerah-merah bunga raya
lambang jiwa nan santun berhemah
Itulah kami Malaysia




No comments:

Post a Comment